Jalur kenabian Ismail dalam Al-Quran
Modal awal untuk memahami Al-Quran atau Islam bagi orang awam, setidaknya bisa memahami terjemah. Artinya bisa dan paham bahasa Indonesia. Dapat mencerna dengan baik tulisan atau kalimat-kalimat dalam bahasa Indonesia, yang dalam hal ini adalah Terjemahan Al-Quran. Namun bila untuk memahami bahasa Indonesia saja kesulitan, kalimat-kalimat yang tertulis dalam bahasa Indonesia pun tidak dapat dipahami dengan benar. Maka dapat dipastikan kesimpulan atau pemahaman yang dihasilkan pasti kacau. Dan inilah yang banyak terjadi di kalangan non-muslim dalam hal ini ketika mengkritik Islam, mengkritik Al-Quran. Jangankan untuk memahami bahasa Arab, memahami terjemahan yang berbahasa Indonesia saja sudah amburadul.
Sebuah akun fb di grup menuliskan:
Di atas penulis jelas persis seperti yang saya gambarkan di awal. jangankan memahami bahasa Arab, memahami bahasa terjemahan saja sudah amburadul. Tapi memaksakan diri untuk membahas dan menyimpulkan.
di atas dia menyimpulkan bahwa tidak ada JALUR KENABIAN dari ISMAIL.. ayat yang dia kutip adalah:
Adakah ungkapan HANYA dalam ayat ini?
Sehingga hanya nama-nama yang disebut di atas saja yang mendapat jalur Kenabian?
Jika tidak ada. Bagaimana bisa menyimpulkan tidak ada Jalur kenabian bagi Nabi Ismail dari ayat tersebut !
Setelah gagal memahami bahasa terjemahan yang sangat sederhana di atas, di sini lagi-lagi penuduh di atas melakukan kesalahan serupa di ayat lain. Disini Penuduh mengatakan bahwa Ismael tidak diakui, tidak dianggap, bahkan seolah-olah bukan anak Abraham /Ibrahim dengan mengutip ayat yang menyebutkan kelahiran Ishaq sebagai orang yang sabar, Ishaq terlahir sebagai orang yang shaleh. kemudian Ibrahim berdoa meminta anak yang termasuk orang yang shaleh, namun ayat berikutnya Allah berikan anak yang termasuk orang yang sabar (Ismail).
masalahnya apa disini? apakah tidak boleh Allah memberikan anak yang punya sifat Sabar hingga termasuk orang-orang yang sabar?
mengenai Kenabian Ismail, Allah menerangkan dalam sebuah ayat yang jelas tanpa bisa dibantah-bantah lagi:
Selanjutnya yang lebih parah, penuduh mempertanyakan siapa yang melahirkan Ishaq dan Ismail.
Tidak disebutkan bukan berarti tidak ada, atau bertentangan dengan catatan sejarah lain. atau sudah pasti salah.
Al-Quran bukan kitab sejarah yang menceritakan detail a-z sebuah peristiwa. Al-Quran hanya menjelaskan potongan-potongan kisah terdahulu, termasuk Nabi Ismail, Ibrahim, Ishaq dan lainnya. Penekanan dalam kisahnya bukan pada catatan sejarah, atau detail sejarahnya, akan tetapi pada Hikmah, dan Pelajaran yang dapat dipetik darinya. Meskipun terkadang masih terkait sejarah. Al-Quran tidak menekankan peristiwa sejarahnya selain sebagai pelajaran, hikmah.
Sebuah akun fb di grup menuliskan:
Tidak ada nabi Dari jalur Ismail....
Allah SWT berfirman:
وَوَهَبْنَا لَهُۥٓ إِسْحٰقَ وَيَعْقُوبَ وَجَعَلْنَا فِى ذُرِّيَّتِهِ النُّبُوَّةَ وَالْكِتٰبَ وَءَاتَيْنٰهُ أَجْرَهُۥ فِى الدُّنْيَا ۖ وَإِنَّهُۥ فِى الْأَاخِرَةِ لَمِنَ الصّٰلِحِينَ
wa wahabnaa lahuuu is-haaqo wa ya'quuba wa ja'alnaa fii zurriyyatihin-nubuwwata wal-kitaaba wa aatainaahu ajrohuu fid-dun-yaa, wa innahuu fil-aakhiroti laminash-shoolihiin
"Dan Kami anugerahkan kepada Ibrahim, Ishaq dan Ya'qub, dan Kami jadikan kenabian dan Kitab kepada keturunannya, dan Kami berikan kepadanya balasannya di dunia; dan sesungguhnya dia di akhirat, termasuk orang yang saleh."
(QS. Al-'Ankabut 29: Ayat 27)
#Menurut_ayat_ini_tidak_ada_nabi_dari_jalur_ismail !!!
Mari kita cros chek ✔✔
Allah SWT berfirman:
فَبَشَّرْنٰهُ بِغُلٰمٍ حَلِيمٍ
fa basysyarnaahu bighulaamin haliim >> dlm teks asli tdk disbut ismail ??
"Maka Kami beri kabar gembira kepadanya dengan (kelahiran) seorang anak yang sangat sabar [❌] (Ismail)."
(QS. As-Saffat 37: Ayat 101)
Brita kelahiran ismail ternyata dia hanya seorang anak yg sabar...
Allah SWT berfirman:
وَبَشَّرْنٰهُ بِإِسْحٰقَ نَبِيًّا مِّنَ الصّٰلِحِينَ
wa basysyarnaahu bi`is-haaqo nabiyyam minash-shoolihiin
"Dan Kami beri dia kabar gembira dengan (kelahiran) Ishaq seorang nabi [ ✔] yang termasuk orang-orang yang saleh."
(QS. As-Saffat 37: Ayat 112)
Ok fixxx yg jadi nabi cuma ishaq...
Dan aneh nya lagi
yg lahirin ke dua anak ini siapa ??
ayat sblmnya
Allah SWT berfirman:
رَبِّ هَبْ لِى مِنَ الصّٰلِحِينَ
robbi hab lii minash-shoolihiin
"Ya Tuhanku, anugerahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang yang saleh."
(QS. As-Saffat 37: Ayat 100)
apa mungkin yg hamil ibrahim ???
keterangan tambahn :
ishaq anaknya sara /sarai
ismael anaknya Hagar
Yakub anaknya ishaq dngn ribka
menurut alkitab , kitab yg kalian bilg gk jelas.
Di atas penulis jelas persis seperti yang saya gambarkan di awal. jangankan memahami bahasa Arab, memahami bahasa terjemahan saja sudah amburadul. Tapi memaksakan diri untuk membahas dan menyimpulkan.
di atas dia menyimpulkan bahwa tidak ada JALUR KENABIAN dari ISMAIL.. ayat yang dia kutip adalah:
"Dan Kami anugerahkan kepada Ibrahim, Ishaq dan Ya'qub, dan Kami jadikan kenabian dan Kitab kepada keturunannya, dan Kami berikan kepadanya balasannya di dunia; dan sesungguhnya dia di akhirat, termasuk orang yang saleh."Dari ayat ini bagian manakah yang dapat disimpulkan bahwa tidak ada jalur kenabian dari Ismail?
(QS. Al-'Ankabut 29: Ayat 27)
Adakah ungkapan HANYA dalam ayat ini?
Sehingga hanya nama-nama yang disebut di atas saja yang mendapat jalur Kenabian?
Jika tidak ada. Bagaimana bisa menyimpulkan tidak ada Jalur kenabian bagi Nabi Ismail dari ayat tersebut !
Setelah gagal memahami bahasa terjemahan yang sangat sederhana di atas, di sini lagi-lagi penuduh di atas melakukan kesalahan serupa di ayat lain. Disini Penuduh mengatakan bahwa Ismael tidak diakui, tidak dianggap, bahkan seolah-olah bukan anak Abraham /Ibrahim dengan mengutip ayat yang menyebutkan kelahiran Ishaq sebagai orang yang sabar, Ishaq terlahir sebagai orang yang shaleh. kemudian Ibrahim berdoa meminta anak yang termasuk orang yang shaleh, namun ayat berikutnya Allah berikan anak yang termasuk orang yang sabar (Ismail).
masalahnya apa disini? apakah tidak boleh Allah memberikan anak yang punya sifat Sabar hingga termasuk orang-orang yang sabar?
101. Maka kami beri dia khabar gembira dengan seorang anak yang amat sabar (Ismail)Kalau kita baca ayat ini apakah Nabi Ibrahim tidak menghendaki anaknya? malah justru Nabi Ibrahim benar-benar mencintai anaknya yakni Ismail.
102. Maka tatkala anak itu sampai ( pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: "Hai anakku Sesungguhnya Aku melihat dalam mimpi bahwa Aku me-nyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapat mu!" ia menjawab: "Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepada-mu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar".
103. Tatkala keduanya Telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipis (nya),(nyatalah kesabaran keduanya)
104. Dan kami panggillah dia: "Hai Ibrahim,
105. Sesungguhnya kamu telah membenarkan mimpi itu sesungguhnya demikianlah kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik
mengenai Kenabian Ismail, Allah menerangkan dalam sebuah ayat yang jelas tanpa bisa dibantah-bantah lagi:
Dengan ayat ini apakah penuduh masih akan mengatakan Ismail bukan Nabi dan Rasul?
وَاذْكُرْ فِي الْكِتَابِ إِسْمَاعِيلَ ۚ إِنَّهُ كَانَ صَادِقَ الْوَعْدِ وَكَانَ رَسُولًا نَبِيًّا
Dan ceritakanlah (hai Muhammad kepada mereka) kisah Ismail (yang tersebut) di dalam Al Quran. Sesungguhnya ia adalah seorang yang benar janjinya, dan dia adalah seorang rasul dan nabi. Qs. Maryam 19: 54
Selanjutnya yang lebih parah, penuduh mempertanyakan siapa yang melahirkan Ishaq dan Ismail.
Dan aneh nya lagiPenuduh mungkin terlalu dangkal pemahamannya sehingga tidak paham dengan bahasa sederhana di atas. Seolah-olah yang tidak disebutkan, yang tidak di jelaskan dalam Al-Quran, atau dalam buku atau kitab suci lainnya, maka dapat disimpulkan tidak ada. sehingga disebutkan Nabi Ibrahim diberi Allah dua orang putra yakni Ismail dan Ishaq tidak disebutkan siapa yang melahirkan, tidak disebutkan siapa ibu mereka berarti tidak ada. Sampai-sampai penuduh menyebut yang hamil Ibrahim..!!
yg lahirin ke dua anak ini siapa ??
ayat sblmnya
Allah SWT berfirman:
رَبِّ هَبْ لِى مِنَ الصّٰلِحِينَ
robbi hab lii minash-shoolihiin
"Ya Tuhanku, anugerahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang yang saleh."
(QS. As-Saffat 37: Ayat 100)
apa mungkin yg hamil ibrahim ???
Tidak disebutkan bukan berarti tidak ada, atau bertentangan dengan catatan sejarah lain. atau sudah pasti salah.
Al-Quran bukan kitab sejarah yang menceritakan detail a-z sebuah peristiwa. Al-Quran hanya menjelaskan potongan-potongan kisah terdahulu, termasuk Nabi Ismail, Ibrahim, Ishaq dan lainnya. Penekanan dalam kisahnya bukan pada catatan sejarah, atau detail sejarahnya, akan tetapi pada Hikmah, dan Pelajaran yang dapat dipetik darinya. Meskipun terkadang masih terkait sejarah. Al-Quran tidak menekankan peristiwa sejarahnya selain sebagai pelajaran, hikmah.
COMMENTS